NEGARA PEJAJARAN
Pertama-tama diceritakan perihal perjalanan hidup pangeran
Walangsungsang,hingga datang kepada cerita Yang Sinuhun Susuhunan Cirebon.
Adapaun yang di buka oleh cerita
ini adalah menceritakan suatu praja di Pejajaran Ratu Agung di tanah sunda yang
bernama Sri Sang Ratu Dewata Wisesa,mashur disebut ,Sri Mahaprabu Siliwangi
,beristri 3orang ,ialah Ambetkasih,Aci Bedaya dan Permaisuri Ratu
Subanglarang,Sang Prabu berputra 40 orang.Sang Prabu bersabdah ,”hai anaku
Walangsungsang,aku lihat engkau bermuram durja,semuanya prihatin tidak sama dengan
sesama yang berkumpul duduk.Apa yang terjadi engkau ,bukankah engkau calon
Prabu Anom memangku negara?Atau putri yang engkau inginkan,beri tahu saja mana
yang engkau sukai,jangan engkau bersedih hati tidak baik buat pribawa semuanya
kraton”.
Sang putra menjawab dengan kidmat sambil menundukan kepala dan mengeluarkan
air mata,”Duhai Gusti,murka Dalem yang hamba mohon,karena tadi malam hamba mimpi
bertemu dengan seorang lelaki yang elok dan agung memberi wejangan agama
islam sarengat jeng Nabi Muhammad yang
jadi utusan Yang Widi,namun menyesal sekali
belum tuntas hamba sudah terjaga.Sekarang hamba rindu sekali kepada agama
Islam,mengingat tidak adanya guru untuk meneruskan pelajaran agama islam itu’.Sang
Prabu berkata sambil senyum .’Walangsungsang,engkau orang muda jangan
terlanjur,engkau kena sihir,kena bius Muhammad yang mengaku anutan,yang jadi
duatnya widi,sungguh dusta seenak nafsunya,karena sesunggunya anutan itu adalah
Yuang Bhrama Yuang Wisnu itu sesunggunya agama Dewa yang mulia.Yang Jagad Nata
Pangerannya orang setriloka.Sejak dahulu hingga sekarang para leluhur tidak
menghendaki dirubah’.Walangsungsang menjawab sambil menyembah,”Duhai Gusti mohon ampunan dalem
,pengertian,kebijaksananan dan pemaafan Dalem yang Hamba mohonkan,karena hamba
mohonkan ,karena hambah lebih condong /suka sarengat jeng Nabi Muhammad dan
sesungguhnya Ilahi yang wajib di sembah itu melainkan Allah yang tiada sekutu
sesama yang baharu(mahluk).’’
Sang Prabu murka,karena sang putra tidak patuh,bertentangan dengan
agamanya.Sang putra di marahi diusir keluar dari praja Pejajaran.
Walangsungsang menjadi suka hati,segera pamit,menghindar dari hadapan sang
prabu ,keluar sudah dari Istana ,trus
berjalan masuk hutan keluar hutan naik gunung turun gunung menuju ke arah timur
.Ratu Mas Rarasantang sedang rinduh kepada kakaknya ,ialah Walangsungsang ,menangis
siang malam selama 4hari ahirnya Rarasungsang mimpi bertemu dengan seorang
lelaki pula yang berupa satria lagi berbau harum memberi pelajaran agama
islam,menyuruh berguru sarengat jeng Nabi Muhammad dan di ramal kelak mempunyai
suami Ratu Islamdan akan mempunyai anak laki-laki yang punjul.Rarasungsang
segera berbangun,ingat kepada impianya lalu keluar dari keraton,menyusul
kakaknya,Walangsungsang terus berjalan.
Diceritakan didalam keraton
geger busekan/panik,karena sang putri menghilang melolos tanpa bekas.jeng Ratu
Subanglarangsangat olehnya menangis menyungkemi Sang Prabu karena kedua-dua
putranya hilang .sang Prabu kaget sekali,segera memanggil menghadap seluruh para putra
sentara,patih,bupati,para wadyabala dikumpulkan.sang prabu berkata ,’’hai Patih
Argatala,Dipati Siput,sekarang ceritalah putraku,dewi Rarasantang hilang dari
keraton dan WalangSungsang disuruh pulang.Sungguh jangan tidak teriring
keduanya.’’Patih Argatala menjawab sandika.Ia segera keluar dari keraton
mengumumkan kepada seluruh para wadyabala di Pejajaran geger panik lalu
menyebar ke berbagai penjuru.Patih Argatala mencarinya dengan berlaku bertapa
menuruti perjalanan pendeta.Dipatih Siput mencarinya memasuki menuruti
perjalanan khewan.Para putra pada bertapa atau berlaku sebagai dukun ,sebagian
membangun kerajaan .Pada wadyabala bubar ke masing-masing tujuannya ,mereka
takut,tidak berani pulang sebelum mendapat karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar