Senin, 09 April 2012

NEGARA PEJAJARAN

                                                NEGARA PEJAJARAN                     

Pertama-tama diceritakan perihal perjalanan hidup pangeran Walangsungsang,hingga datang kepada cerita Yang Sinuhun Susuhunan Cirebon.


     Adapaun yang di buka oleh cerita ini adalah menceritakan suatu praja di Pejajaran Ratu Agung di tanah sunda yang bernama Sri Sang Ratu Dewata Wisesa,mashur disebut ,Sri Mahaprabu Siliwangi ,beristri 3orang ,ialah Ambetkasih,Aci Bedaya dan Permaisuri Ratu Subanglarang,Sang Prabu berputra 40 orang.Sang Prabu bersabdah ,”hai anaku Walangsungsang,aku lihat engkau bermuram durja,semuanya prihatin tidak sama dengan sesama yang berkumpul duduk.Apa yang terjadi engkau ,bukankah engkau calon Prabu Anom memangku negara?Atau putri yang engkau inginkan,beri tahu saja mana yang engkau sukai,jangan engkau bersedih hati tidak baik buat pribawa semuanya kraton”.


     Sang putra menjawab dengan kidmat sambil menundukan kepala dan mengeluarkan air mata,”Duhai Gusti,murka Dalem yang hamba mohon,karena tadi malam hamba mimpi bertemu dengan seorang lelaki yang elok dan agung memberi wejangan agama islam  sarengat jeng Nabi Muhammad yang jadi utusan Yang Widi,namun menyesal  sekali belum tuntas hamba sudah terjaga.Sekarang hamba rindu sekali kepada agama Islam,mengingat tidak adanya guru untuk meneruskan pelajaran agama islam itu’.Sang Prabu berkata sambil senyum .’Walangsungsang,engkau orang muda jangan terlanjur,engkau kena sihir,kena bius Muhammad yang mengaku anutan,yang jadi duatnya widi,sungguh dusta seenak nafsunya,karena sesunggunya anutan itu adalah Yuang Bhrama Yuang Wisnu itu sesunggunya agama Dewa yang mulia.Yang Jagad Nata Pangerannya orang setriloka.Sejak dahulu hingga sekarang para leluhur tidak menghendaki dirubah’.Walangsungsang menjawab sambil menyembah,”Duhai Gusti  mohon ampunan dalem ,pengertian,kebijaksananan dan pemaafan Dalem yang Hamba mohonkan,karena hamba mohonkan ,karena hambah lebih condong /suka sarengat jeng Nabi Muhammad dan sesungguhnya Ilahi yang wajib di sembah itu melainkan Allah yang tiada sekutu sesama yang baharu(mahluk).’’


     Sang Prabu murka,karena sang putra tidak patuh,bertentangan dengan agamanya.Sang putra di marahi diusir keluar dari praja Pejajaran.


     Walangsungsang menjadi suka hati,segera pamit,menghindar dari hadapan sang prabu ,keluar sudah dari  Istana ,trus berjalan masuk hutan keluar hutan naik gunung turun gunung menuju ke arah timur .Ratu Mas Rarasantang sedang rinduh kepada kakaknya ,ialah Walangsungsang ,menangis siang malam selama 4hari ahirnya Rarasungsang mimpi bertemu dengan seorang lelaki pula yang berupa satria lagi berbau harum memberi pelajaran agama islam,menyuruh berguru sarengat jeng Nabi Muhammad dan di ramal kelak mempunyai suami Ratu Islamdan akan mempunyai anak laki-laki yang punjul.Rarasungsang segera berbangun,ingat kepada impianya lalu keluar dari keraton,menyusul kakaknya,Walangsungsang terus berjalan.


     Diceritakan didalam keraton geger busekan/panik,karena sang putri menghilang melolos tanpa bekas.jeng Ratu Subanglarangsangat olehnya menangis menyungkemi Sang Prabu karena kedua-dua putranya hilang .sang Prabu kaget sekali,segera memanggil  menghadap seluruh para putra sentara,patih,bupati,para wadyabala dikumpulkan.sang prabu berkata ,’’hai Patih Argatala,Dipati Siput,sekarang ceritalah putraku,dewi Rarasantang hilang dari keraton dan WalangSungsang disuruh pulang.Sungguh jangan tidak teriring keduanya.’’Patih Argatala menjawab sandika.Ia segera keluar dari keraton mengumumkan kepada seluruh para wadyabala di Pejajaran geger panik lalu menyebar ke berbagai penjuru.Patih Argatala mencarinya dengan berlaku bertapa menuruti perjalanan pendeta.Dipatih Siput mencarinya memasuki menuruti perjalanan khewan.Para putra pada bertapa atau berlaku sebagai dukun ,sebagian membangun kerajaan .Pada wadyabala bubar ke masing-masing tujuannya ,mereka takut,tidak berani pulang sebelum mendapat karya.



kasminrasyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar